Pengalaman Pertama Main Ke Pulau Sumatera (Lampung)

Saya emang demen main, sejauh ini main saya baru sekitar Pulau Jawa sih. Sehubung memang saya tinggal di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat. Kebetulan punya saudara orang Lampung, beberapa kali ditawarin main tapi belum pernah mau. Karena apa? Karena aslinya saya mabokan wkwk. Saya ngeri kalo harus ngebayangin naik kapal laut sejauh itu. Nah, kali ini saya bisa pergi ke Lampung karena ada temen kampus yang nikahan di sana. Tepatnya di daerah Natar, Kabupaten Lampung. Awalnya saya engga mau si, tapi saya pikir-pikir selain silaturahim buat nambahin pengalaman juga kan.

Lampung, sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera. Kalau lihat di peta, ujung Pulau Sumatera paling bawah berdekatan dengan Pulau Jawa. Hanya perlu menyeberangi Selat Sunda. Dari Bekasi saya berangkat ke Pasar Minggu, karena janjian di sana. Dari Pasar Minggu saya dan enam orang lainnya langsung menuju ke Pelabuhan Merak yang terletak di Kota Cilegon Provinsi Banten.

Sampai di Pelabuhan Merak, kami langsung mencari pintu masuk dan loket pembelian tiket kapal eksekutive. Di sini, saya udah mulai deg-degan. Karena ini pertama kali saya naik kapal feri. Oke, saya bikin diri saya tenang dulu. Malu dong kalo sampe muntah-muntah di kapal depan teman-teman hahaha. Jadi sepanjang jalan dari di mobil, sampai mobil di parkir ke kapal saya selalu pakai masker hidung. Gak rela sedetik pun buka masker karena khawatir langsung mual. Sugesti banget gak sih.

Pas saya masuk ke kapal, emang bener. Ternyata berasa goyang-goyang, sumpah gue norak banget. Tapi pemandangan laut dari jendela kapal pun udah bikin sedikit saya lupa dengan rasa mual. Padahal kapalnya belum kema-mana :D

Saya keluar, naik ke atap kapal paling atas. Dan, buat saya ini amazing. Sensasinya bener-bener saya suka. akhirnya saya benar-benar berada di tengah laut Selat Sunda. Terpaan angin yang kencang, biru langit dan awan-awannya yang cerah, pulau-pulau kecil di tengah lautan itu pun sangat membuat saya terpesona. Saya benar-benar menikmatinya dan foto-foto di atas kapal.




Kota Bandar Lampung
Sampai di Pelabuhan Bakauheni sekitar ba'da ashar. Kami menuju Bandar Lampung lewat tol baru (entah apa nama tolnya). Selama perjalanan di tol cukup membuat saya kagum dengan pemandangan alam kanan dan kirinya yang penuh dengan hutan dan tebing-tebing batu. Sayang saya tidak memfoto, mungkin karena saking menikmati perjalanan. Namun sepanjang itu saya belum melihat ada tiang penerang jalan, jadi saya membayangkan betapa mengerikannya lewat tol ini jika malam hari.

Ketika sampai di Kota Bandar Lampung, kami langsung menuju ke hotel untuk bersih-bersih dan bersiap keliling Kota.
Malam hari, di sekitaran sini banyak pedagang kaki lima, jajanan pinggir jalan. Walaupun tidak sebanyak pedagang jajanan di alun-alun Bekasi. 

Pagi hari, jalan besar ini masih terlihat sangat sepi. Padahal di sini tempat lampu merah (artinya kalau di Jakarta, lampu merah bagian jalan yang penuh kendaraan dan pedagang asong). Tapi di sini terlihat kosong dan asik buat foto-foto.


Aku foto di dekat Masjid Agung Bandar Lampung. Di sini terasa banget sentuhan ornamen Islaminya. Mulai dari ukiran walisongo sampai ukiran kehidupan Muslim di Mekkah. Aku seneng banget duduk di sini, karena ini tempat yang tinggi jadi kelihatan jalanan kota dari atas sini. Kaya lagi duduk di atas bukit.

Makan Bakso Son Haji Sony
Kata Bu Resa, salah satu kawanku yang jadi donatur perjalanan kami ini (ketahuan deh jalan-jalan gratisan), beliau pun pernah tinggal di Lampung. Beliau bilang kalo kita ke Lampung wajib nyobain Bakso Son Haji Sony.

Sampai di depan ruko bakso ini, Masya Allah. Puadett banget mulai dari parkiran sampe harus nunggu tempat duduk. Padahal tempatnya udah lumayan besar juga. Tetep aja engga cukup buat konsumen yang sebanyak ini. Setelah kita dapet tempat duduk pun harus nunggu lama buat bisa nyantap semangkuk bakso. Bahkan salah satu kawanku sempet jalan-jalan dulu beli ketoprak baru si Bakso dateng. Luar biasa kan.

Untuk rasa dan harga si pas ya. Cuma emang harus sabar aja. Mungkin di Lampung ini emang jarang banget tukang bakso, engga sebanyak di Jakarta. Nongkrong di mana pun pasti ketemu sama kang Bakso. Eh tapi, ternyata Bakso son haji sony ini ada juga loh di Bekasi. Hhe, gausah jauh-jauh berarti.


Pantai Sari Ringgung
Dari hotel kami bermalam di Jln Mongonsidi Tanjung Karang, kami menuju Pantai Sari Ringgung. Pastinya dengan mengandalkan google map. Jaraknya lumayan jauh dan perjalanannya pun terasa cukup jauh, sekitar 20 km. Alhamdulillah selama perjalanan cuaca cerah, dan kami bisa mampir-mampir di pinggir jalan untuk foto. Karena di pinggir jalan pun kami menemukan view sebagus ini. Emang luar biasa Indonesia.


Sebenarnya, tujuan utama kami bukan ke Pantai sari ringgung. Tapi kami ingin menuju ke Pantai Tegal Mas. Berhubung kami mendapat informasi, jika ingin ke Tegal Mas, kami harus menyebrang dengan perahu kecil lewat Sari ringgung. Yup, betul. Ternyata Tegal Mas adalah sebuah pulau kecil dengan keindahan pantainya yang mempesona.

Pantai Tegal Mas
Dari Sari ringgung kami naik perahu kecil 20.000 perorang (kalo gak salah). Menuju ke pulau Tegal Mas ini yang terletak di Kabupaten Pesawaran. Baru sampai ke tepi dermaga saya langsung dibuat kagum dengan pemandangan alam sekitar. Langit biru begitu cerah dengan gumpalan awan yang putih cemerlang. Gunung-gunung pun terlihat begitu gagah. Air laut berwarna hijau toska dan ikan-ikan yang terlihat jelas berenang di antara karang-karang yang tak terlalu dalam. Saya rasanya tidak percaya, dan baru pertama kali melihat laut sejernih ini. Belum lagi dengan gugusan tebing dan bukit yang mengitari pantai Tegal Mas. Wah, kalo ke Lampung pokoknya kamu harus melimpir ke sini deh.

Backgroundnya ada resort keren dengan khas tradisional berlogo siger Lampung. Katanya di sini bisa liburan ala Maladewa.













Rumah Kayu
Sebelum kembali ke Jakarta, kami mampir di Rumah Kayu. Nah, rumah kayu ini ternyata restoran loh, guys. Kayanya sih mid standard gitu. Ini restoran yang menurutku bener-bener luas banget. Malah kaya tempat wisata gitu lah. Katanya malah ada yang dari Jakarta ke Lampung cuma ke Rumah Kayu ini doang loh. Suasananya emang agak beda, alami banget. Soal rasa, emm. Yummi bangeett.










Makan Duren
Katanya, enggak sah nih kita ke Lampung kalo belum nyobain duren Lampung. Sepanjang jalan ini banyak banget kang duren. Bisa dibawa pulang, bisa juga makan di tempat bareng-bareng kaya gini. Ah, asiikk kan.




Bakauheni - Merak
Bagian yang paling saya suka dari perjalanan kami kali ini adalah saat pulang dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak. Karena kami pulang sore hari, Alhamdulillah malah dapet sunset di tengah laut. Oh Ya Allah, rasanya mau pingsan melihat senja semegah ini. Dapet juga lah kita foto keren di kapal.






Jadi Seruputers, kamu yakin gak mau main ke Lampung? Budgetnya bisa sedikit kamu udah main ke pulau Sumatera loh. Yg aku tunjukin ini belum seberapa masih banyak banget wisata oke di Lampung. Yuk yuk kita longok keindahan alam Indonesia. 😊

Komentar

  1. What to Do When BONUS MEETING in a Casino (Nov
    It's easy to 계룡 출장안마 miss the 안양 출장안마 casino when you see a new slot machine 오산 출장마사지 that's coming to the casinos. You want to 김제 출장샵 know 전라북도 출장마사지 whether they want to play the original game

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan lupa follow dan komentar ya, karena aku sangat butuh masukan dan semangat dari kalian. Salam hangatt
rahmahpena.blogspot.com

Postingan Populer