Review Buku Novel Handim, Pistim, Yandim - Novel berlatar Negara Turki.

jika kau mencintaiku
datanglah ke Konya


“Apa kamu akan terus menghindar? Hatimu juga butuh ditempa, biar kuat. Jangan melulu dimanja agar tak gampang terluka.”

"Kita memang tak bisa benar-benar melupakan seseorang, hanya berhenti memikirkan."

“Cinta pertama memang tak kunjung lenyap, tapi cinta sejati akan menguburnya hidup-hidup.”

Judul buku : Handim, Pistim, Yandim
Penulis : Ayun Qee
Tahun Terbit : 2013
Penerbit : DIVA Press
Jumlah hlm : 256
ISBN : 978-602-255-391-5

Sinopsis
Kimya adalah seorang gadis berkebangsaan Indonesia yang mengidap penyakit skizofrenia semenjak keluarganya mengalami broken home. Ayah dan ibunya harus berpisah karena Sang Ayah ternyata menjalin hubungan dengan wanita lain yang merupakan cinta lamanya.

Semenjak divonis memiliki gangguan psikis, Kimya semakin terpuruk. Ditambah ayah dan kekasihnya telah mengkhianatinya. Hari-hari ia lalui hanya dengan membuat sketsa di bukunya. Hingga ia bertemu dengan seorang lelaki di dalam mimpi yang membawanya sampai menginjakkan kaki di Turki untuk menemui cinta sejati dan kebenaran hakiki. 

Mencari petunjuk lewat mimpi memang terkesan absurd, namun seberapa kuat Kimya melawan sakitnya dan seberapa jauh ia mencari kebenaran melalui petunjuk mimpi-mimpinya?

“Saya tidak tahu kalau broken home, cinta dan skizofrenia bisa nyambung dengan Jalaludin Rumi, bahkan sampai ke tanah kelahiran sufi besar tersebut. Jika kalian sama dengan saya - tidak tahu - baca saja novel ini, yang dengan berani memakai judul Handim, Pistim, Yandim” Tere Liye-Novelis.


Jujur saja saya baru pertama kali membaca novel karya Ayun Qee, langsung sangat menikmati. Awalnya saya tertarik karena latar cerita ini yaitu di negri wafatnya sufi terbesar, Jalaludin Rumi, Turki. Dan membahas tentang seseorang yang mengidap skizofrenia. Buku ini sendiri ternyata dicetak sejak tahun 2013. Aku membelinya dua minggu lalu atas rekomendasi dari mentor menulisku di Jogja, kebetulan penerbit DIVA Press yang menerbitkan buku ini juga terletak di Yogyakarta. 

Yang juga membuat aku tertarik dengan buku ini yaitu ulasan dari Bang Tere Liye (salah satu novelis favoritku) seperti yang sudah aku kutip di atas. Dan ulasan-ulasan menarik tentang buku ini yang tertera di cover belakang. Ternyata bukan hanya ulasannya saja yang bagus, ceritanya juga bagus dan menarik. Bisa dibilang Amazing untuk latar yang penulisnya sendiri belum pernah berkunjung ke Konya. Tentu ini menggambarkan betapa hebat riset Ayun Qee untuk menulis cerita dalam novel ini.

Membaca judul bagian pertama, sudah membuat penasaran dan agak baper. Eits, tapi novel ini bukan cerita bucin yang receh-receh loh. Justeru novel ini menceritakan bagaimana Kimya menghadapi kisah percintaan secara dewasa, menghadapi permasalahan dalam keluarganya sampai ia harus memecahkan teka-teki dalam mimpi tidurnya.

Ada banyak tokoh yang disajikan dalam buku ini, namun tokoh yang paling menonjol yaitu Kimya dan Kiral. Juga tak lupa dengan Zohal, seseorang yang kerap kali muncul dalam mimpi Kimya.

Kimya, Perempuan cantik asal Indonesia yang berstatus sebagai Mahasiswi. Ia hobi sekali membuat sketsa. Kimya merasa tertekan semenjak melihat foto-foto mesra ayahnya dengan wanita lain. sejak itu ia selalu seperti mendengar bisikan bahwa orang-orang yang ia sayangi, ibu dan kekasihnya akan dalam bahaya. Sehingga kecurigaan-kecurigaan yang tidak masuk akal selalu membayangi dirinya.
Kimya bersikeras ingin pergi ke Turki untuk menemukan seseorang yang selalu hadir dalam mimpinya meski awalnya sangat ditentang oleh Sang Ibu. Tiap kali ia memimpikan seseorang itu, ia merasa keadaannya semakin membaik. Hingga ia benar-benar ingin datang ke Turki dan memecahkan teka-teki tentang seseorang bernama Zohal.
Kiral, Pemuda beriris mata cokelat berkebangsaan Turki adalah seorang anak dosen teman dekat tante Alma. Selama di Turki Kimya selalu ditemani Kiral. Ia pemuda yang ramah, baik hati dan mudah untuk dikagumi banyak orang. Kimya mengingatkan masa lalu Kiral tentang cinta pertamanya yang juga gadis Indonesia. Di novel ini, Kiral adalah sosok kakak lelaki yang ideal.
Zohal, Sosok misterius yang sering kali muncul dalam mimpi Kimya dan menghibur hati Kimya. Dalam mimpi Kimya, Zohal meminta untuk bertemu di Konya pada saat Shebi Arus atau malam pengantin.
"Kimya..., aku menunggumu... Datanglah di malam pengantin, Shebi Arus."
(halaman 116)

Bagian yang paling aku sukai adalah tempat-tempat di Turki yang digambarkan cukup detail oleh Ayun Qee. Membuat aku berasa terbang ke Turki. Selain itu yang membuat saya cukup terkejut ketika terkuak perihal siapa sebenarnya Zohal. Apa kaitannya dengan Konya, Jalaludin Rumi dan whirling dervish.

Tak hanya perihal cinta dan konflik keluarga, salah satu pesan dalam novel ini yaitu bagaimana seseorang mesti melewati jalan yang berliku dan menyakitkan untuk mendapatkan nikmat untuk bersama dengan Tuhannya. 

Apakah keluarga Kimya akan kembali utuh?
Apakah Zohal yang ada dalam mimpi Kimya itu benar ada di dunia nyata?
Apakah Kimya benar-benar akan bertemu dengan Zohal?
Apa hubungan Zohal, Shebi Arus dan Jalaludin Rumi?
Bagaimana Kimya menemukan cinta sejatinya?
Akankah Kimya benar-benar datang ke Konya?
Apa makna kata "Handim, Pistim, Yandim?"

Temukan jawabannya dalam buku "Handim, Pistim, Yandim"

Oleh Rahmah Khamoon

Komentar

Postingan Populer