Narasi renungan pertemuan dan perpisahan dalam kerja tim

Setiap tempat kita bekerja pasti ada kenangan dan cerita tersendiri ketika kita sudah tidak bekerja di tempat itu. Berikut adalah contoh narasi renungan pertemuan dan perpisahan kerja tim. 

Alhamdulillah, kita telah sampai pada hari ini. Hari dimana tidak pernah kita bayangkan sepuluh, lima, atau dua tahun lalu akan bertemu dengan teman-teman yang ada di sini. Teman-teman yang hari ini bisa bersitatap, saling sharing, saling menyemangati dan menasihati dalam bekerja.  

Kita pernah jenuh, banyak masalah, stress,  tidak punya banyak gairah untuk berangkat ke tempat kerja. Namun entah kenapa, ketika melihat wajah teman-teman lain bersemangat di bagian kerjanya masing-masing, tiba-tiba semangat itu muncul, jiwa ini seperti bangun lagi dan terdobrak. Entah karena wajah-wajah yang tulus itu atau karena saat itu tanggalnya ATM akan cair. Namun memang benar, ruh teman-teman dan semangat kerja yang terpancar dari kesiapan dan performa teman-temanlah  yang membuat kita semua termotivasi untuk terus melaju dan kembali berpikir positif.

Rekan-rekan semua, kita adalah orang-orang yang mempunyai visi yang sama, mimpi yang sama. Mimpi inilah yang membawa kita dapat melangkah bersama-sama dalam sebuah tim. Menjaga kekompakan, menjaga keseimbangan sambil terus mengayuh laksana mengendarai sepeda bersama-sama. Yang di depan memimpin bukan berarti mendahului, yang belakang ikut mengayuh bersama bukan berarti ditinggali. Tetapi kita maju bersama-sama, berjuang, saling mendukung dan saling membutuhkan. Kita adalah sebuah tim yang saling terikat untuk mengejar mimpi yang sama. 

Kita tahu untuk membangun solidaritas ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka itulah yang membuat kita semakin mengenal satu sama lain, saling memahami dan saling memotivasi. Meski seringkali juga ada kata dan sikap yang menganggu hati. Namun percayalah, bahwa itu sangat manusiawi. Itulah dinamika dalam sebuah kerja tim.

Ya, pasang akan surut. Bertemu pasti berpisah. Kerasnya dunia kerja pasti membuat kita tidak mudah untuk berpisahan dengan rekan-rekan kerja. Karena telah sama-sama melewati suka dan duka, sulit dan mudah, senang dan susah. Terlepas dari apapun alasan mengapa kita berpisah. Ini semua semua pasti adalah campur tangan Tuhan, hanya ungkapan syukur dan terima kasih saja yang dapat kita ucapkan. Jika pada suatu hari mengharuskan kita untuk berpindah tempat kerja, mungkin agar kita bisa lebih banyak mengenal teman-teman baru. Lebih bisa mengenal dunia lebih luas. Perpisahan tidak harus melulu diakhiri dengan tangisan kan, kawan? Tetapi juga dengan haru dan syukur karena pernah bekerja sama dengan orang-orang hebat seperti kalian. 

Kita telah mempelejari banyak hal selama bekerja bersama-sama. Saling berbagi ilmu, berbagi wawasan atau bahkan berbagi cerita pribadi. Terima kasih telah menjadi partner kerja yang selalu menghangatkan ruangan meeting yang dingin.Terima kasih, terima kasih atas segala suka duka, motivasi dan inspirasi. Semoga kalian sukses di mana pun kalian berada. Kita pasti akan saling merindukan. Teruslah melakukan hal-hal hebat, teruslah menjadi orang hebat dan senantiasa menjadi orang yang jujur dan tekun. 

Rahmah Khamoon