Dari Jakarta Ke Gunung Sindoro - Estimasi dan Rincian Biaya
Awal tahun dan lagi musim hujan. Banyak gunung yang tutup jalur pendakian. Gunung gede, Prau, juga Sindoro salah satunya yang jadi planning terakhir gue awal tahun ini juga tutup. Tapi ternyata yang tutup hanya via kledung. Akhirnya gue dan kawan-kawan cari jalur lain, yaitu via alang-alang sewu. Sebelum berangkat biasanya gue selalu survey transportasi.
Untuk transportasi menggunakan kereta memang lebih murah dibanding naik bus. Juga pinggang engga sepegel naik bus. Hehe. Tapi di masa pandemi ini haruss bin wajib rapid test yang tersedia di stasiun. Selain itu menurut info yang gue dapet, naik kereta lebih lama dan lebih ribet karena harus dua kali naik angkutan umum lagi untuk sampai ke basecamp.
Dari Terminal Pulo Gebang-Jakarta Timur ke Mendolo-Wonosobo
Jadi Gue dan kawan-kawan berangkat jam 18.30 dari terminal Pulo Gebang menggunakan bus Murni Jaya. Rp 140.000,- udah dapet makan. Makannya di rumah makan khusus penumpang bus hiba group deh kayanya. Bus nya nyaman dan makannya juga enak kok. Ala-ala nasi padang model prasmanan gitu.
Jam 04.00 kami sampai di Terminal Mendolo. Berarti perjalanan kira² 10-11 jam. Sambil nunggu adzan shubuh kami ngopi di warung dalam terminal, karena udah terlanjur naro tas di warung itu juga jadi ga enak kalo engga ngopi atau engga beli apa-apa. 😁
Di sana ada yang nawarin bis mini sejenis elf Rp15.000/orang sampai ke basecamp katanya sih. Mungkin sampai pinggir jalan menuju basecamp. Karena kami sudah kontek sama AKAMSI (Anak Kampung Situ) dan nyarter mobil bak jadi kami menolak tawaran itu. Biaya pickup sampai depan basecamp Rp 20.000/orang. Walaupun beda lima ribu, tapi jauh lebih seru naik mobil bak karena langsung ngeliat pemandangan shubuh kota Wonosobo yang cantik dengan gunung-gunung dan awan-awannya. Angin yang kencang dan sedikit rintikan embun basah yang turun menambah kesejukan. Masyaa Allah, indah dan seru banget lah pokoknya.
Sampai di basecamp kira-kira jam 06.00 masih sepi ada rombongan yang menginap dan tidur di basecamp juga. Sambil nunggu pendaftaran simaksi yang dibuka jam 8 pagi, kami repacking karena harus masukin logistik yang belum masuk ke carrier. Di basecamp Pajero via alang-alang sewu ini, ada dapur si ibu yang kita boleh masuk dan pilih mau makan apa. Di samping dapur itu juga ada ruangan semacam aula yang bisa dipakai untuk tempat beristirahat. Kamar mandi/toilet di basecamp ini juga bersih. Halaman juga lumayan bagus dengan pemandangan gunung dan masjid di depannya.
Serunya naik ojek Sindoro, bikin merem melek. Hehe. Gue pribadi agak trauma dan sedikit takut (ngebayangin motornya terbalik dan kepeleset) karena pengalaman waktu ke papandayan motor ojek jungkil balik di depan gue yang waktu itu posisinya gue jalan di depan kawan-kawan yang lain. Pas banget di depan mata ngeliat abangnya berdarah-darah dan badannya kebanting motor. Awww, sakit banget bayanginnya. Tapi rombongan kami yang waktu itu bawa p3k (salah satu fungsi bawa p3k bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk menolong orang lain atau rombongan lain) langsung bertindak ngasih pertolongan pertama. Alhamdulillah si abang atau si mamangnya lanjut jalan ke atas ngojekin barang. (kalo di papandayan barang/orang bisa naik ojek motor sampe puncak loh) 😅
![]() |
Inilah gerbang pendakiaaan.. Tengterengterengg |
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa follow dan komentar ya, karena aku sangat butuh masukan dan semangat dari kalian. Salam hangatt
rahmahpena.blogspot.com